Makna Logo HUT Ke-75 RI Terinspirasi Perisai Garuda Pancasila
Bangsa Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-75 tahun pada Senin 17 Agustus 2020 yang akan datang. Perayaan hari kemerdekaan tersebut dihelat dengan logo baru buatan anak bangsa.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno merilis Surat Edaran (SE) B-456/M.Sesneg/Set/TU.00.04/06/2020 soal Penyempurnaan Pemanfaatan Tema dan Logo peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2020.
Tema besar yang diusung pada 2020 ialah Indonesia Maju ialah sebuah representasi Pancasila selaku pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga : Penjelasan Wapres KH Ma’ruf Amin Soal Larangan Paham Khilafah di Indonesia
Sementara itu, makna dari logo HUT ke-75 RI terinspirasi dari simbol perisai dalam lambang Garuda Indonesia. Logo tersebut juga menggambarkan Indonesia selaku negara yang sanggup memperkokoh kedaulatan, menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Logo Kemerdekaan RI ke-75 tahun sekarang menyimbolkan arti dari kesetaraan dan pertumbuhan ekonomi untuk rakyat Indonesia, dan progres nyata dalam bekerja untuk mempersembahkan hasil yang the best bagi seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia mempunyai lambang negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, artinya berbeda-beda tetapi tetap satu yaitu Indonesia.
Lalu, filosofi logo buatan Indonesia itu meliputi gabungan dari logogram dan logotype dengan sentuhan modren, dan kelihatan dalam bentuk huruf-huruf dan sederhana secara keseluruhan. Logogram, dipakai untuk memperlihatkan cinta kepada produk lokal Idonesia.
Baca juga : JOKOWI AKAN TERCATAT DALAM SEJARAH ORANG BIASA BISA JADI PRESIDEN INDONESIA
Logo buatan anak bangsa juga menggambarkan perasaan bangga kepada produk lokal Indonesia, sekaligus memperlihatkan kesatuan sebagai satu Indonesia.
Perayaan HUT ke-75 RI juga akan dirayakan dengan cara yang tak sama dengan tahun sebelumnya lantaran adanya pandemi Covid-19. (ummatina)
More Stories
Tak Terima ASN Dilarang Berafiliasi ke HTI – FPI, PKS Dibully Netizen
Sindir Eks HTI Ikut Pemilu, Gus Nadir: Sistem Demokrasi Itu Kafir
Gerakan Sistematis Seret Kasus ‘KM 50’ FPI Masuk Pelanggaran HAM Berat